REVIEW
iPhone 5 16GB
Titik Revolusi Ponsel Apple
Ketika diumumkan pada bulan September 2012 lalu, saya sebagai penggemar produk Apple cukup terkejut melihat rupa dari ponsel flagship ini. Saya mengenal iPhone sebagai sebuah perangkat berukuran layar 3.5 inci sejak pertama keluncurannya (iPhone 2G), dan tiba-tiba saat itu Apple membuat generasi terbarunya dengan ukuran layar menjadi... 4 inci.
Seingat saya, dulu Steve Jobs pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Apple tak akan memproduksi sebuah iPhone berukuran layar lebih dari 3.5 inci, dan pada September 2012 itu pernyataan Jobs terputuskan dengan keluarnya iPhone 5. Hal ini tentu mengundang pro dan kontra, karena banyak golongan yang merasa ukuran layar iPhone 4S terlalu kecil dan banyak pula yang berpendapat bahwa besar layar 3.5 inci pada 4S adalah ukuran yang pas.
Saya sendiri pada awalnya termasuk golongan kedua (yang merasa 3.5 inci adalah ukuran pas), dan sempat tak menyukai desain dari ponsel ini. Namun setelah sekian lama iPhone 5 beredar di pasaran dan juga perlahan beradaptasi ketika memakainya, ternyata memang keputusan Apple sangat brilian untuk membuat iPhone berlayar 4 inci. Unit berkapasitas 16GB ini adalah milik seorang anggota keluarga, dan saya mendapat kesempatan untuk mengulasnya lebih lanjut.
Mewah, itulah kesan pertama saat memegangnya pertama kali. Menggunakan bahan kaca di depan, aluminium di samping & belakang, dan sedikit kaca pada bagian belakang, tentu kesan mewah sangat kentara di dirinya. Ukurannya yang termasuk kompak dan cukup tipis untuk ponsel jaman sekarang (123.8 mm x 58.6 mm x 7.6 mm), justru menurut saya menjadi poin plus karena pas digenggaman tangan juga mudah dikantongi.
Bagian depan iPhone 5 terdiri dari kamera depan 1.2MP, sensor cahaya, earpiece, layar 4 inci, dan tombol home.
Dibanding pendahulunya yaitu iPhone 4S, ponsel ini lebih tinggi, hampir sama lebar, dan jauh lebih tipis. Bobotnya juga berbeda sekitar 30-an gram (berkat penggunaan bahan alumunium, 4S menggunakan stainless steel) yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dalam pengoperasiannya. iPhone 5 lebih nyaman digunakan lebih lama karena tak membuat tangan pegal seperti iPhone 4S/4 yang saya rasa terlalu berat (meskipun kesan kokoh di 4S/4 lebih terasa).
Di bagian bawah ponsel, terdapat sebuah jack 3.5 mm, mikrofon, port Lightning (yang pertama kali digunakan di iPhone 5, menggantikan 30-pin di perangkat Apple sebelumnya) dan speaker.
Bagian atas hanya terdapat tombol lock (jack audio 3.5 mm yang tadinya berada di atas pada iPhone 4S, berpindah ke bawah).
Bagian samping kiri terdapat switch mute dan tombol volume, sama seperti pendahulunya.
Di belakang terdapat kamera 8MP dengan sebuah lampu kilat LED dan sebuah mikrofon kedua.
Terakhir, bagian samping kanan hanya terdapat slot Nano SIM (pada 4S slot juga terdapat di bagian ini, namun menggunakan jenis Micro SIM).
Kelemahan dari sisi desain iPhone 5 adalah, agak sedikit licin bila menggunakannya tanpa casing pelinding tambahan, dan bezel aluminium nya meskipun sama mewah namun tidak sekuat bezel stainless steel 4S (iPhone 5 lebih mudah tergores/penyok, bisa dilihat pada gambar-gambar di atas). Khusus iPhone 5 berwarna hitam, ia punya penyakit khas yaitu warna hitam pada aluminiumnya gampang tergores dan terkelupas.
Bagian layar adalah peningkatan yang termasuk signifikan dari iPhone 4S. Berukuran 4 inci dengan panel layar IPS TFT beresolusi 1136 x 640, layarnya sangat nyaman dipandang berlama-lama. Ukurannya cukup unik, lebih panjang dari sebelumnya namun lebarnya sama seperti 3.5 inci pada iPhone 4s. Konfigurasi seperti ini menurut saya sangat 'pas', menikmati konten multimedia dan browsing masih tergolong nyaman namun layar tak terasa terlampau lebar ketika digunakan 1 tangan/mengetik.
Soal kualitas layar, tak usah diragukan karena ia mampu menghasilkan tampilan warna dan putih yang alami, sudut pandang layar sempurna khas IPS, level warna hitam yang jauh lebih baik dari iPhone sebelumnya, dan layar terasa sangat rapat dengan kacanya sehingga lebih jernih dari iPhone 4/4S walaupun kerapatan pixelnya sama. Respons layar sentuhnya sangat responsif dan saya tak pernah mengalami salah tekan/menu tak tersentuh/dsb selama memakainya.
Saat pertama kali diluncurkan pada 2012, ia menggunakan iOS 6 sebagai sistem operasinya. Namun hingga saat ini ia masih mendapatkan update OS terbaru yaitu 9 (saya menggunakan 9.2, ketika review ini diketik update terakhir adalah 9.2.1). Berkaca dari 4S yang mendapat update hingga 5 versi major (5, 6 , 7 , 8 , 9), saya yakin iPhone 5 akan mendapatkan iOS 10 ketika telah meluncur kelak.
Lalu, seperti apakah performa ponsel berchipset Apple A6 yang berisi prosesor 32-bit 1.3 GHz dual core, GPU PowerVR SGX543MP3 triple core, dan RAM 1GB LPDDR2 ini?
Di OS bawaannya saat pertama kali diluncurkan (iOS 6), Apple A6 mampu menjalankannya tanpa lag sedikitpun. Menjalankan segala aplikasi dari sosial media hingga game berat saat itu (seperti Asphalt 7, Infinity Blade II, dsb) mampu ia lakukan dengan mudah, dan performa multitasking nya pun sangat smooth. Nah, bagaimana jika ia menjalankan iOS 9 yang notabene adalah OS terbaru saat ini? Apakah ia masih termasuk kencang atau sudah menjadi lambat seperti iPhone 4S?
Jawabannya adalah... Ia masih termasuk kencang dengan iOS 9 untuk saat ini. Membuka aplikasi-aplikasi sosial media secara bersamaan (Path, Instagram, Line, Whatsapp) masih termasuk responsif, browsing masih tetap nyaman meskipun halaman kadang akan mereload saat dibuka kembali ketika banyak tab dibuka secara bersamaan, dan mayoritas judul-judul game terbaru pun masih dapat dimainkan di iPhone 5 dengan kualitas grafik dan framerate yang baik.
Tetap saja jika dibandingkan dengan 5S atau bahkan 6 , performa 5 menjadi sama sekali tidak spesial, namun menurut saya ketika digunakan sehari-hari masih sangat memadai dengan minimnya lag yang terjadi dan ini termasuk mengagumkan karena iPhone 5 adalah sebuah ponsel keluaran 2012 dan performanya masih terhitung baik dalam menjalankan iOS 9 dan aplikasi-aplikasi terkini.
Sayang, ada satu kelemahan iPhone 4S yang masih dibawa di 5, yaitu... panas. Setelah menggunakannya untuk sosial media atau browsing sekitar 30 menit-1 jam, hangat yang mengganggu tangan mulai terasa di sekujur bodinya. Digunakan bermain games atau menjalankan aplikasi berat, bodinya akan menjadi panas. Menggunakan casing pelindung tambahan (hardcase, softcase, dsb) sangat membantu mengurangi panas yang terasa ke tangan.
Kamera iPhone 5 menggunakan sensor Exmor R IMX145 besutan Sony, dengan spesifikasi 8MP AF f/2.4 5-element lens ditemani sebuah LED flash di belakang, sedangkan di bagian depan ia menggunakan sensor beresolusi 1.2MP. Dibandingkan iPhone 4S, peningkatan spek kamera belakangnya tak terlalu signifikan, namun kamera depan naik cukup jauh (dari VGA menjadi 1.2MP).
Tampilan menu kameranya sangat khas iPhone, minim pengaturan. Mode yang disediakan cukup lengkap, mulai dari time lapse, video (beresolusi 1080p dengan kamera belakang dan 720p dengan kamera depan), photo, square (foto berformat 1:1 alias kotak), dan panorama. Pengaturan flash, grid, timer, switch kamera depan-belakang, dan sembilan filter foto juga terdapat didalamnya. Sayang, iPhone 5 belum mendukung mode slow motion video seperti pada 5S/6/6S.
Hasil kamera di luar ruangan pada keadaan cahaya berlimpah, sama memuaskannya seperti 4S. Detail foto baik, warna tertampil seperti aslinya alias natural dan tidak terdeteksi adanya noise. Shutter speed jauh lebih cepat dibanding 4S, begitu juga kecepatan penguncian fokusnya.
|
HDR OFF |
|
HDR ON |
Mode HDR bekerja dengan cepat dan efektif, seperti pada iPhone 4S.
Beralih ke kondisi dalam ruangan dengan pencahayaan terang, hasilnya masih sama memuaskannya seperti di luar ruangan dengan level noise yang muncul sangat sedikit. Kecepatan shutter dan penguncian fokus juga masih cepat.
Memotret objek di jarak dekat juga memuaskan. Fokusnya walaupun berkecepatan standar namun akurat memfokuskan objek, dan kedalaman foto yang dihasilkan oke. Detail yang sangat baik, turut mempercantik foto yang dihasilkan dengan ponsel ini.
Di ruangan bercahaya cenderung redup, hasil foto mulai menunjukkan noise cukup banyak dan detail mulai berkurang, namun warnanya masih sangat baik. Penguncian fokus mulai terasa lambat, namukn shutter speednya baik. Sepertinya ISO otomatis berada di level tertinggi sehingga gambar tetap terang namun noise bertambah banyak.
LED flash yang disematkan mampu bekerja dengan baik. Saat dicoba memotret di dalam kamar mandi tanpa lampu menggunakan flash, objek pada kamar mandi dapat tertampil. Namun, tentunya flash ini hanya bekerja dengan baik pada ukuran ruangan yang tidak begitu besar (misalkan kamar mandi, kamar tidur, dsb).
Kamera depan beresolusi 1.2MP mungkin bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan lagi saat ini. Tetapi, justru bagian ini adalah nilai jual utama iPhone 5 dibanding ponsel Android yang dicari-cari oleh orang. Mengapa? Karena meskipun resolusi kameranya kecil dan tidak begitu detil hasilnya, ia mampu menghasilkan foto muka yang natural tanpa efek poles dan distorsi, dengan warna kulit yang juga natural dan detil pada muka yang terlihat jelas. Tidak seperti (contoh) kamera depan 5MP ponsel Samsung terkini yang biarpun beauty mode telah dinonaktifkan, muka masih terlihat seperti dipoles dan terdistorsi karena penggunaan lensa wide angle. Hal inilah yang membuat pecinta selfie masih memburu iPhone 5 hingga kini.
Perekaman video mendukung hingga 1080p di kamera depan (bisa diatur menjadi 720p) dan 720p di kamera depan. Hasil rekamannya memuaskan, dengan warna tampil alami, framerate terjaga di 30 fps, autofokus bekerja cepat, juga minim goyangan walaupun tangan bergoyang ketika merekam. Satu lagi, audio yang terekam sangat jelas dan bersih.
Selayaknya sebuah iPhone, kualitas audio iPhone 5 tergolong bagus baik ketika menggunakan Earpods yang didapatkan dari paket penjualan, speaker dibagian bawah bodinya, ataupun melalui media lain yang terkoneksi melalui jack 3.5 mm dan bluetooth. Speaker internal mengeluarkan suara empuk dengan kedalaman cukup baik, adem di telinga meskipun suaranya tak cukup kuat. Earpods bawaan menghasilkan suara yang enak untuk mendengarkan berbagai jenis lagu (bass lumayan, detil oke, sangat nyaman digunakan), dan ini adalah salah satu earphone bawaan ponsel terbaik walaupun ia bukan earphone terbaik di pasaran.
Saat melakukan panggilan telepon, earpiecenya mengeluarkan suara dengan baik dan nyaman didengar. Mikrofon mampu mentransfer suara kita ke lawan bicara secara jelas dan bersih dari gangguan suara berisik. Satu catatan, setelah melakukan panggilan yang cukup lama, bodi ponsel mulai terasa hangat yang cukup mengganggu bila tak menggunakan casing pelindung tambahan.
Segmen ini adalah salah satu yang paling penting dalam sebuah ponsel. iPhone 5 mempunyai baterai berkapasitas 1440mAh, tak berbeda jauh dari 4S. Speknya jauh lebih tinggi dari 4S namun manajemen daya nya lebih baik, sehingga walaupun spek naik tetapi daya tahan baterainya mirip-mirip yang berarti... boros. Dicharge saat malam hari dan dilepas saat full jam 6 pagi, lalu digunakan hanya untuk mengakses rutin sosial media dan kamera sesekali menggunakan jaringan 3G, jam 1 siang baterainya sudah minta dicharge kembali. Waktu pengecasan menggunakan adaptor 1A membutuhkan sekitar 2 jam dari baterai lemah hingga penuh, tergolong standar.
Di sektor jaringan, iPhone ini mengalami upgrade dari generasi sebelumnya karena kini ia mendukung 4G LTE. Layanan LTE operator GSM di Indonesia (XL, Telkomsel, Indosat) bisa digunakan dengan lancar (jangan lupa memastikan bahwa Nano SIM yang anda gunakan sudah mendukung LTE). Jaringan tidak bisa dikunci di LTE/3G only, tetapi bisa dikunci di 2G (EDGE).
Kesimpulannya, apakah iPhone keluaran 2012 ini masih mampu bekerja dengan baik dan masih patut dibeli? Jawabannya adalah, ya. Walapun tergolong sebuah produk yang cukup jadul, iPhone 5 masih mampu menjalankan iOS terbaru (9.2) dan mayoritas aplikasi-aplikasi di app store secara multitasking dengan nyaman tanpa mengalami lag mengganggu. Kualitas kameranya masih tergolong baik, layarnya nyaman dipandang berlama-lama, bodinya mewah, ukurannya kompak, kualitas audio memuaskan, dan telah mendukung 4G LTE. Tentu terdapat beberapa kekurangan yang mungkin akan mengganggu anda seperti bodi cepat panas dan baterai tergolong boros, tetapi saya tetap menyukai ponsel Apple satu ini secara keseluruhan (walaupun harus membawa powerbank kemana-mana :D ).
Oiya, ada beberapa penyakit iPhone 5 yang wajib anda waspadai jika ingin meminangnya/telah memilikinya, seperti layar menjadi sedikit pink di bagian tengah hingga keseluruhan, layar mati sendiri, layar tak merespons sentuhan, kaca mudah retak jika terjatuh (tempered glass menjadi sebuah kewajiban untuk dipasang disini).
Dan untuk yang ingin membeli iPhone 5 sekarang, pastikan anda tak membeli produk "baru" bergaransi B-CELL, The One, BLESS, dsb karena semua itu adalah barang bekas yang dijadikan baru dengan spareparts KW alias palsu. membeli iPhone 5 bekas merupakan pilihan yang lebih bijak. Untuk lebih jelasnya, anda bisa membuka artikel berikut : tips membeli iphone baru/bekas*seluruh tulisan dan foto di atas merupakan murni hasil karya penulis. Mohon mencantumkan link sumber artikel apabila ingin memuatnya di media lain.
Belum ada tanggapan untuk "[REVIEW] iPhone 5 16GB GSM Silver [Indonesia]"
Post a Comment